Kawah papandayan

Objek dan daya tarik Gunung/Kawah Papapndayan tersebut terdapat di Desa Sirna Jaya dan Desa Keramat Wangi, Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut, Propinsi Jawa Barat. Adapun pengelola objek tersebut adalah BKSDA Jabar II. Sedangkan status kepemilikan tanahnya dikuasai oleh Departemen Kehutanan.

Luas kawasan objek ini secara keseluruhan 7132 Ha, yang terdiri dari Cagar Alam dengan luas 6807 Ha dan Taman Wisata Alam 225 Ha. Adapun jenis gunung ini adalah jenis gunung berapi yang memiliki ketinggian 2622 m dari permukaan laut. Sedangkan jumlah kawah Papandayan ini terdapat banyak kawah yang aktif, yang diantaranya ada 4 kawah yang meletus pada tahun 2002 yaitu Kawah Baru, Kawah Nagklat dan Kawah 2002 (2).

Batas administrasi kawasan ini sebelah Utara yaitu Kecamatan Pasirwangi dan Desa Kepakan, Baratnya Kabupaten Bandung, Selatan Kecamatan Bungbulang dan Timurnya Kecamatan Cisurupan. Batas alam Gunung Papandayan yaitu Utara, Barat, Selatan dan Timurnya adalah Kawasan Perum Perhutani sebagai hutan produksi.

Dari kawasan ini ke Ibu Kota Kecamatan Cisurupan berjarak 9 km, dari Ibu Kota Kabupaten Garut berjarak 24 km, dari Ibu Kota Propinsi berjarak 84 km, dari Bandara Udara Husen Sastranegara berjarak 84 km, dari Pelabuhan Laut Santolo (Pameungpeuk) 80 km, dari terminal bus/angkot Guntur berjarak 24, dari Stasiun kereta api Cibatu berjarak 64 km dan dari akomodasi terdekat di Bayongbong berjarak 16 km yaitu Penginapan Kondang Sari.

Topografi Gunung Papandayan berada di ketinggian 2170 m di atas permukaan laut dengan konfigurasi umum lahannya bergunung, berbukit, dataran dan lembah. Kemiringan lahannya yaitu curam di Cagar Alam, landai di Taman Wisata Alam (TWA) dan agak curam di Cagar Alam dan TWA serta kestabilan tanahnya baik yang berlokasi di Gunung Papandayan. Jenis material tanah ialah tanah pegunungan.

Penyinaran matahari rata-rata ialah sedang dan ada pengaruh musim, pada musim kemarau sering terjadi kebakaran hutan. Kondisi lingkungan kawasan ini sebagai berikut kulaitas lingkungan, kebersihan / sanitasi dan bentang alamnya baik. Gunung Papandayan tidak ada pencemaran udara dan pencemaran air, sedangkan untuk pencemaran bau ada yang berasal dari belerang di TWA. Sedangkan untuk pencemaran sampah ada berasal dari sampah pengunjung dan vandalisme di kawasan ini ada yang berasal dari ulah pengunjungnya.

Di Papandayan ada kios yang berjumlah 10 buah yang terletak di deket pintu masuk (loket karcis) yang melebar sepanjang lahan parkir ada 1 buah took cinderamata di antara kios tersebut. Tempat parkirnya memiliki luas 1 ha terletak di dekat pintu masuk yang dapat memuat 100 bus, 200 mobil dan motor yang jumlahnya sangat banyak. Kondisi tempat parkir baik, lapisan permukaan beraspal, tanah, rumput dan krikil dengan vegetasi peneduhnya cukup. Terdapat 1 buah toilet umum dengan kebersihan / sanitasi cukup dan kondisi bangunannya cukup. Ada sebuah shelter dengan kebersihan / sanitasi cukup dan kondisinya cukup. Tempat sampah ada 3 buah terletak di dekat lokasi parkir dengan kondisi cukup yang berbentuk keranjang sampah. Bumi perkemahan ada 2 buah, yaitu Pondok Salada berjarak 3 km dari pintu masuk ke arah puncak dengan luas 2 Ha dan Camp David terletak di belakang parkiran dengan luas 1 ? Ha. Di bumi perkemahan tersedia fasilitas tempat api unggun dan lapangan upacara. Air bersih di Camp David dan TWA belum ada akibat gunung meletus sedangkan di Pondok Salada terdapat Sungai Cisalada yang berupa mata air. Tingkat kebersihan dan kondisi perkemahan di Gunung Papandayan cukup.

Interpretation center ada 1 buah dengan tingkat kebersihan dan kondisinya baik yang terletak di pos jaga atau loket. Terdapat pos jaga warna yang berfungsi juga sebgai pos jaga dengan tingkat kebersihan dan kondisinya baik.

Aksesbilitas di kawasan ini berupa jalan raya dari Garut ? Pameungpeuk yang jenisnya jalan Propinsi dengan panjang 80 km dan lebarnya 6m dengan kondisi cukup, jalan aksesnya termasuk dalam jenis jalan Kabupaten Cisurupan ? TWA sepanjang 9 km dan lebar 5 km dengan kualitas jalannya cukup dan jalan setapak dari tempat parkir ke kawah sepanjang 1 km dan lebar jalannya bervariasi dengan kondisi kurang akibat dari longsor. Jenis transportasi umum berupa bis pariwisata (tidak jadwal), ada angkot yang khusus charteran bukan langsung (tidak terjadawl) angkutan tradisional (pick up) dari Cisurupan ke kawah dan ojeg dengan rute yang sama. Tarif yang berlaku dari Cisurupan ke TWA untuk ojeg Rp. 6000,- per orang dan angkutan tradisional Rp. 3000,- per orang.

Daya tarik Gunung Papandayan yang utama berupa kawah, panorama, pegunungan dan perkemahan, semuanya ini dapat dilakukan di TWA Daya tarik yang potensial berupa hutan terdapat di Cagar Alam (CA) yang sifatnya khusus untuk penelitian dan pendidikan (dari ITB rutin dilakukan tiap tahun) dan perkebunan terdapat di luar kawasan berupa kebun the milik PTPN8 Sedep, Bandung.

Aktivitas yang utama dapat dilakukan yaitu traking, hiking, fotografi dan rekreasi hutan yang semua ini dapat dilakukan di TWA. Sedangkan aktivitas penunjangnya ialah penelitian fauna dan flora di CA serta untuk piknik dan berkemah dapat di lakukan di TWA.

TWA memiliki flora yang dominan yaitu Suwagi dan Kiteke sedangkan fauna yang dominan yaitu babi hutan dan burung. Dalam CA flora yang dominan ialah Hiur, Puspa, Pasang Hura, Saninten, Jamaju dan Sega sedangkan untuk fauna dominan adalah babi hutan, jenis burung, macan kumbang dan tutul. Untuk TWA, babi hutan merupakan hewan berbahaya dan untuk di CA berupa macan kumbang dan tutul. Flora langka di CA yaitu Saninten dan untuk faunanya rusa, elang Jawa, Lutung dan Surili. Kegiatan konservasi hewan dan tumbuhan dilakukan di CA.

Pantai Sayang Heulang

Kondisi Fisik
Pantai Sayang Heulang adalah objek wisata alam yang terletak di Desa Mancagahar, Kecamatan Pameungpeuk, dengan temperatur antara 17 ?C - 28 ?C, penyinaran matahari di sekitar pantai terik, dan kekuatan tiupan angin cukup besar. Konfigurasi umum lahan berupa dataran dengan kemiringan curam pada daerah sekitar pantai dan stabilitas tanah yang baik. Kondisi perairan berwarna berwarna hijau kebiru-biruan dengan bau normal, temperatur normal, rata-rata tinggi gelombang 2 - 3 meter.
Kemiringan dasar laut curam dengan palung Jaut di sekitar pantai. Panjang pantai lebih dari 2 km dan lebar tepi pantai kurang dari 50 m dengan material pesisir pantai berupa hamparan pasir halus yang berwarna putih bersih. Tingkat abrasi di pantai tersebut dapat dikatakan tinggi yang dilihat dari bentukan pesisir pantai berjenjang antara daerah pesisir pantai dengan area fasilitas. Kualitas lingkungan dan kebersihan sekitar pantai dapat dikatakan baik, hal ini dapat dilihat dari kondisi pesisir yang masih bersih. Status kepemilikan berada ditangan Polisi Air dan Udara, pada waktu-waktu tertentu pantai tersebut dijadikan tempat latihan tentara.
Pantai Sayang Heulang ini memiliki batas administrasi bebagai berikut:
Utara : Desa Jatimulya
Barat : Desa Pamalayan
Selatan : Samudra indonesia
Timur : Desa Manddtakasth
Di sekitar lingkungan kawasan objek wisata ini terdapat reruntuhan bangunan, dan kios-kios yang kondisinya kurang baik sehingga mengurangi kualitas lingkungan pantai.
Di pantai ini juga terdapat fasilitas olahraga berupa lapangan voli yang kondisinya cukup baik, tempat penyewaan, 1 buah musholla dan fasilitas transportasi menuju kawasan.

Pantai Santolo

Salah satu pantai yang populer terdapat di Kab. Garut adalah Pantai Santolo. Terletak di kec. Cikelet, sebelah selatan pusat kota Garut, jarak tempuh dalam waktu 3,5 jam perjalanan atau sekitar 88 km.

Panati ini cukup dikenal di kota Bandung dan merupakan daerah tujuan wisata . Kawasan Pantai Santolo merupakan berkumpulnya nelayan tradisional yang akan dikembangkan menjadi daerah tujuan wisata yang indah. Juga merupakan daerah untuk kegiatan nelayan sebagai dermaga (pelabuhan) kapal ikan atau perahu yang ada di Pameungpeuk.

Menikmati panorama pantai dan biota laut,merupakan aktivitas wisata yang dapat dilakukan. Tersedia juga sewaan perahu yang melayani wisatawan untuk menikmati deburan pantai ombak selatan yang cukup menantang. Selain itu kita bisa menikmati hidangan makanan laut yang segar dengan sajian yang sederhana. fasilitas yang dibutuhkan wisatawan cukup tersedia seperti losmen, kios-kios cinderamata dengan harga terjangkau.

Kampung Dukuh

Kondisi Fisik
Kampung Dukuh merupakan desa dengan suasana alam dan tradisi yang dilandasi yang pia budaya religi yang kuat. Masyarakat Kampung Dukuh mempunyai pandangan hidup yang berdasarkan pada sufusme pada Mazhab Imam Syafii. Landasan budaya tersebut berpengaruh pada bentukan fisik desa tersebut serta adat istiadat masyarakat. Masyarakat Kampung Dukuh sangat menjunjung keharmonisan dan keselarasan hidup bermasyarakat. Paham ini berpengaruh pada bentukan bangunan di Kampung Dukuh yang tidak menggunakan dinding dari tembok dan atap dan genteng serta jendela kaca. Hal ini menjadi salah satu aturan yang dilatarbelakangi alasan bahwa hal yang berbau kemewahan akan mengakibatkan suasana hidup bermasyarakat menjadi tidak harmonis. Di kampung ini tidak diperkenankan adanya listrik dan barang-barang elektronik lainnya yang dipercaya selain mendatangkan manfaat juga mendatangkan kemudaratan yang tinggi pula. Alat makan yang dianjurkan terbuat dari pepohonan seperti layaknya bangunan, misalnya bambu batok kelapa dan kayu lainnya. Material tersebut dipercaya lebih memberikan manfaat ekonomis dan kesehatan karena- bahan tersebut tidak mudah hancur atau pecah dan dapat menyerap kotoran. Pola budaya juga berpengaruh pad a aspek non fisik seperti ritual budaya , diantaranya : Ngahaturan Tuang. Kegiatan yang dilakukan masyarakat Kampung Dukuh atau pengunjung yang berasal dari luar apabila mereka memiliki keinginan-keinginan tertentu seperti kelancaran usaha, perkawinan, jodoh, dengan cara memberikan banan rr.akanan seperti garam, telur ayam, kelapa, kambing atau barang/mahluk lainnya sesuai kemampuan Nyanggakeun. Nyangggakeun merupakan suatu kegiatan penyerahan sebagian hasii pertanian kepada kuncen untuk diberkahi. Masyarakat tidak diperbolehkan memakan hasil panen sebelum melakukan kegiatan nyanggakeun.
Tilo Waktos. Ritual ini hanya dilakukan oleh Kuncen yaitu membawa makanan ke dalam Bumi Alit atau bumi Lebet untuk tawasul. Kuncen membawa sebagian makanan ke Bumi Alit lalu berdoa, dilakukan pad a hari raya 1 Syawal, 10 Rayagung, 12 Maulid, dan 10 Muharam.
Manuja. Penyerahan bahan makanan dari hasil bumi kepada Kuncen untuk diberkahi pada hari raya Idul Fitri dan Idul Adha untuk maksud perayaan Mares. Kebiasaan menyerahkan hasil bumi yang dimiliki kepada aparat pemerintah seperti Lurah dan Camat.
Cebor Opat Puluh. Mandi dengan empat puluh kali siraman dengan air dari pancuran dan dicampur dengan air khusus yang telah diberi doa-doa pada jamban umum.
Jaroh. Merupakan suatu aktivitas keagamaan yang berbentuk ziarah ke makam Syekh Abdul Jalil tetapi sebelumnya harus melakukan mandi ceor opat puluh dan mengambil air wudhu serta menanggalkan semua perhiasan dan menggunakan pakaian yang tidak bercorak.
Shalawatan. Dilakukan pada hari Jurnat di rumah Kuncen. Shalawatan Karrl)ilah sejumlah 4444 yang dihitung dengan menggunakan batu Sebelasan. Dilakukan setiap tanggal 11 dalam perhitungan bulan Islam dengan membaca Marekah
Terbang Gembrung. Kegiatan terban gembrung ini dilakukan pada tanggal12 Maulud yang dilakukan para orang tua Kampung Dukuh.
Terbang Sejak. Merupakan suatu pertunjukkan pada saat perayaan seperti khitanan, dan pernikahan, ditampilkan pertunjukkan debus.
Selain hal di atas, terdapat beberapa hari besar di Kampung Dukuh seperti 1 Syawal, 10 Rayagung, 12 Maulid, dan 10 Muharam. Sedangkan hari-hari penting diantaranya, Sabtu (pelaksanaan ziarah), Rebo Welasan (hari terakhir bulab Sapar dimana semua sumber air, yang digunakan masyarakat diberi jimat sebagai penolak bala, dan biasanya diwajibkan mandi), 14 Maulud (tanggal ini dipercaya sebagai hari baik untuk menguji dan mencari ilmu kepada guru dengan melakukan cebor opat puluh.

Aspek Khusus
Tidak terdapat fasilitas wisata di Objek Wisata Kampung Dukuh.

Aksesibilitas
Untuk pencapaian ke Kampung. Dukuh dapat mempergunakan ojeg dari jalan akses dengan biaya Rp 7,000. atau kendaraan microbus dengan tarif Rp 5,000 dari kecamatan Pameungpeuk. Jarak yang ditempuh untuk mencapai Kampung Dukuh adalah 7 km dari ruas jalan Pameungpeuk - Cikelet dengan lebar jalan berkisar 5-6 meter. Perjalanan dilanjutkan dengan jalan menuju kampung Dukuh sepanjang 2 km berupa jalan desa.
aktivitas 7 perkumpulan atau sanggar seni dan budaya. Ketujuh sanggar seni dan budaya tersebut memiliki 52 orang anggota.

Talaga Bodas

Lingkungan Alam Fisik
Kawasan TWA Kawah Talaga Bodas memiliki luas 23,85 ha dan berada di ketinggian 1.512 m di atas permukaan laut. Obyek wisata ini merupakan taman wisata alam dengan air berwarna putih.
Stabilitas tanah dan daya serap air kawasan ini tergolong sedang. Jenis material tanah adalah tanah cadas berbatu. Kondisi lingkungan Kawah Talaga Bodas cukup baik dengan kebersihan dan bentang alam yang tergolong baik, terbukti dari tidak terdapatnya pencemaran air, tanah, udara dan sampah, hanya saja masih terdapat vandalisme yang dilakukan oleh pengunjung.
Batas administrasi dari kawasan Kawah Talaga Bodas adalah sebagai berikut:
Utara : Desa Sukaurip
Barat : Desa Sindang Mekar
Selatan : Desa Tenjo Nagara
Timur : Desa Tenjo Nagara
Kawasan TWA Kawah Talaga Bodas berada 8 km dari ibu kota kecamatan Wananraja ? 20 km dari kota Garut, dan 83 km dari Bandung. Kawasan ini dikelola oleh BKSDA Jawa Barat ll berdasarkan SK Menteri No:98 / KPTS / UM / 1978, dengan status kepemilikan lahan oleh Departemen Kehutanan.
Pengunjung yang dating ke TWA ini biasanya melakukan aktuvitas wisata tracking, hiking, fotografi, piknik, atau sekedar jalan- jalan dan refresing saja

Aspek khusus
Fasilitas yang tersedia di kawasan ini adalah 1 pos masuk dan 2 buah selter. Fasilitas ibadah hanya ada di desa Sukamanak. Di kawasan Taman Wisata Alam Kawah Talaga Bodas tidak terdapat fasilitas akomodasi. Fasilitas akomodasi yang dapat menjadi alternatif adalah Pondokan Layang Sari, Jl. Raya Wanaraja No 1.

Aksebilitas
Aksebilitas menuju ODTW terdiri dari jalur jalan raya yang cukup bagus dengan kelas jalan kecamatan. Untuk mencapai lokasi TWA ini dapat menggunakan alat transportasi yang melewati jalan akses berupa angkutan kota dengan trayek: Garut- Cibatu, Garut- Cikelet, terminal Guntur- Sukawening, dan jalur terminal Guntur Perumnas Cempaka Indah, atau dapat juga mempergunakan alat transportasi tradisional berupa delman dan ojek di ujung masuk jalan akses. Para pengunjung umumnya mencapai lokasi dengan membawa kendaraan roda dua (motor).

makam godog

Lingkungan Alam Fisik
Makam Keramat Godog merupakan objek wisata budaya peninggalan sejarah yang terletak di Desa Lebak Agung, dengan luas sekitar 1.5 ha.Jarak objek wisata ini ke ibukota kecamatan sejauh 5 km, ke ibukota kabupaten sejauh 14 km, dan ke ibukota propinsi 74 km.
Secara administratif batas kompleks makam Kramat Godog adalah sebagai berikut :
  • Utara : Desa Tanjung sari

  • Barat : Kec. Garut Kota

  • Selatan : Gunung karacak

  • Timur : Desa Suka Negla

Kompleks makam keramat ini dikelola oleh pemerintah daerah yang menetapkan retribusi sebesar Rp. 1.000 bagi para peziarah yang berkunjung. Untuk pengelolaan sehari-hari dilakukan oleh bapak H. Ahmad Endang yang bertindak sebagai juru kunci.

Aktivitas yang dapat dilakukan di Makam Keramat Godog ini adalah ziarah yang umumnya dilakukan pada hari besar agama Islam, seperti pada saat hari raya Idul Adha, Idul Fitri dan hari besar agama Islam lainnya.

Aspek Khusus
Di dalam kompleks Makam Keramat Godog terdapat 7 buah makam. Di ruang utama terletak makam Kian Santang, sedangkan makam Sembah Dalem Sareupan Sucim, makam Sembah Dalem Sareupan Agung, makam Sembah Dalem Kholipah Agung, dan makam Santuwaan Marjaya Suci terletak di ruangan lain. Makam lainnya yang berada di kompleks ini adalah makam Syekh Dora dan makam Sembah Pager Jaya yang terletak di ruang terbuka terpisah dari makam-makam di atas.

Kompleks makam Keramat Godog memiliki cerita yang terkait dengan Prabu Kian Santang atau Syekh Sunan Rohmat. Prabu Kian Santang bersama 2 saudaranya, yaitu Dewi Rara Santang dan walang Sungsang merupakan putra Prabu Siliwangi. Prabu Kian Santang lahir pada tahun 1315 Masehi di Pajajaran yang sekarang Bogor. Pada usia 22 tahun Kian Santang diangkat menjadi Dalem Bogor ke II. Dari kecil sampai usia 33 tahun, di sejagat pulau Jawa belum ada yang menandingi kegagahan dan kesaktian Prabu Kian Santang. Karena merasa tidak memiliki lawan yang sepadan, Prabu Kian Santang meninggalkan kerajaan Pajajaran menuju tanah Mekah untuk bertanding dengan Sayyidina Ali. Di tanah Mekah mereka pun kemudian bertanding, dan ternyata Prabu Kian Santang dapat dikalahkan. Setelah menyerah kalah Kian Santang berganti nama menjadi Galantrang Setra dan kemudian masuk Islam.

Setelah itu Kian Santang pun pulang ke tanah Pajajaran untuk menengok ayah dan saudara-saudaranya. Berhubung Prabu Kian Santang belum bisa menyebarkan agama islam dengan sempurna karena belum menguasai ajaran Islam dengan baik beliau kembali ke kota Mekah. Pada tahun 1362 Masehi Prabu Kian Santang kembali ke tanah Jawa dan kemudian menyebarkan ajaran agama Islam di tanah Jawa.
Fasilitas wisata yang ada di kompleks ini adalah :
  1. 14 buah kios, 10 terletak di zona fasilitas dan 4 di area makam

  2. tempat parkir di zona fasilitas memiliki daya tampung 15 bus atau 30 mobil permukaan dilapisi semen

  3. 2 toilet umum, 1 di area makam dan 1 di zona fasilitas dengan kondisi cukup

  4. fasilitas informasi sekaligus pos jaga

  5. 1 buah shelter disebut sebagai pesanggrahan berfungsi untuk tempat beristirahat

  6. 4 tempat ibadah, digunakan pengunjung untuk menginap dan dipisah menurut jenis kelamin


Aksesibilitas
Kompleks ini dapat ditempuh melalui angkutan kota trayek Terminal Guntur-Sukawening atau angkutan Kota Terminal Guntur-Karangpawitan sampai ke jalan akses kompleks, dapat juga dilalui oleh ojeg. Jalan akses berjarak ? 4 km, dilanjutkan dengan foothpath berupa tangga sebanyak 53 buah anak tangga.

Kawah Darajat

Lingkungan Fisik
Kawah Darajat terletak di Desa Padaawas, Kecamatan Pasirwangi. Objek wisata ini memiliki daya tarik berupa kawah yang menghasilkan uap panas serta reka bentuk alam berupa pegunungan dan perkebunan. Pengunjung yang datang ke kawasan Kawah Darajat dapat melakukan aktivitas wisata tracking, menikmati pemandangan serta penelitian gunung berapi. Saat ini Kawah Darajat dikelola oleh PT. Amoseas yang bekerjasama dengan PT. Pertamina. dengan status kepemilikan lahan oleh PT Perhutani. Luas keseluruhan Kawah Oarajat ini sekitar 40 Ha, dan pengunjung yang ingin melakukan aktivitas berwisata harus memiliki izin dari pihak Amoseas. Perizinan ini dibertakukan karena kawasan ini merupakan kawasan perindustrian dan juga bahaya gas alam.
Adapun batas administrasi dari kawasan ini adalah :
Utara : Desa Padaawas
Barat : Kawasan cagar alam
Selatan : Desa Sarimukti
Timur : Desa Padaawas

Kualitas lingkungan dikawasan ini dapat dilihat dari tingkat kebersihan dan bentang alam yang sangat terjaga. Untuk ukuran suatu kawasan industri kawasan Kawah Darajat ini tergolong bersih, tidak tercfapat pencemaran sampah dan vandalisme.

Aspek Khusus
Kawah darajat merupakan bagian dari barisan gunung Papandayan dengan 2 jumlah kawah aktif dan 24 buah sumur uap yang digunakan oleh pihak Amoseas sebagai tenaga Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Ketinggian rata-rata kawah ini adalah 1920 meter di atas permukaan laut, dengan konfigurasi umum lahan yang berbukit dan benembah.
Fasilitas yang mendukung kegiatan Pariwisata di kawasan ini adalah
- Tempat parkir, terletak di halaman depan gedung utama PT.Amoseas dengan daya tampung 20 mobil.
- Pintu masuk dengan kondisi yang cukup baik yang ditujukan untuk menjaga kawasan industri PT Amoseas sekaligus untuk mengendalikan pengunjung yang masuk.
Papan penunjuk arah
- Pelayanan informasi yang terdapat pada setiap pos jaga dengan kondisi dan pelayanan yang cukup baik.

Aksesibilitas
Untuk berkunjung ke Kawah Darajat dapat menggunakan. mobil pribadi atau kendaraan umum dengan rute Tarogong - Pasirwangi dengan biaya Rp 3000/orang. Jalan akses yang terdapat di kawasan kawah Drajat memiliki lebar ? 5m dan panjang jalannya ? 3 Km.

Adapun jalan setapak menuju ke kawah memiliki panjang 100 m dan lebar jalan 1 m.

Cipanas

Lingkungan Alam Fisik
Objek wisata buatan Taman rekreasi dan kolam renang air panas cipanas terletak di Cipanas, Kec. Tarogong. Luas keseluruhan tanah yang dimiliki oleh Pemda Garut berikut Hotel Cipanas Indah adalah 9.335 m2. Konfigurasi umum lahan taman rekreasi ini berbukit-bukit, dengan kemiringan lahan agak curam, stabilitas tanah sedang, dan daya serap tanah baik, serta kualitas lingkungan cukup.
Taman rekreasi ini secara administrasi di utara berbatasan dengan Desa Pasawahan/Kampung Dukuh, di barat berbatasan dengan Kecamatan Tarogong, di selatan Kec. Bayongbong dan di timur dengan Kec. Tarogong.

Aspek Khusus
Fasilitas yang tersedia disini adalah kolam renang air panas berukuran 20x10 m2 dengan kondisi baik, 4 buah toilet umum dengan kebersihan serta kondisi bangunan yang cukup terjaga. Selain itu terdapat 2 buah tempat sampah, sebuah pusat informasi yang terletak di dekat pintu keluar masuk, dan sebuah menara pengawas yang kondisinya cukup. Fasilitas lain yang paling sering digunakan adalah shelter sebanyak 4 buah dengan kondisi yang cukup, serta taman bermain dengan kondisi yang baik dan kebersihan cukup. Sarana lain yang terdapat di taman ini adalah tempat parkir yang dapat menampung 30 kendaraan pribadi atau 80 sepeda motor. Aktivitas yang dapat dilakukan di taman rekreasi ini adalah berenang, menikmati pemandangan dan berjalan-jalan di sekitar taman.


Aksesibilitas
Untuk menuju ke taman rekreasi ini dapat menggunakan kendaraan pribadi yang akan menempuh jarak 2 km dari Kecamatan Tarogong. Selain itu juga dapat menggunakan angkutan kota dengan jurusan Cipanas-Tarogong dengan biaya Rp. 1.000. Adapun kondisi jalan menuju kawasan baik, dengan lebar jalan 3-4 meter.

Curug Cihanyawar

Lingkungan Alam Fisik
Curug Cihanyawar ini terletak di Desa Sukamumi Kecamatan Cilawu Kabupaten Garut dan berada pada ketinggian 1.000 m dpl. Oaya tarik utamanya adalah air terjun dengan ketinggian 16 m. Sumber air Curug Cihanyawar berasal dan aliran air Gunung Cipadaruun yang berasal dari mata air Cikuray.
Curug Cihanyawar berada dibawah pengelolaan PTP Nusantara VIII dan warga Desa Sukamurni. Walaupun lokasinya berada di perbatasan antara tanah milik PTP Nusantara VIII dan tanah milik masyarakat Desa Sukamurni, tetapi secara legal formal kepemilikannya berada pada tangan PTP Nusantara VIII Perkebunan Dayeuh Manggung, dan termasuk ke dalam blok perkebunan Cipang dengan luas keseluruhan 12,57 ha. Kondisi fisik secara umum berbukit-bukit dengan kemiringan lahan yang curam. lahan sekitar curug ini merupakan daerah pertanian dan perkebunan palawija masyarakat seternpat.
Flora dominan di kawasan ini adalah pohon pinus, lisamara, dan pohon kawung, sedangkan fauna didominasi oleh babi hutan, ular, musang, tupai dan berbagai jenis burung.
Curug Cihanyawar memiliki batas administrasi sebagai benkut:
Utara : Desa Sukamaju
Selatan : Desa Wangun Jaya
Barat : Desa Sindangsari
Timur : Kabupaten Tasikmalaya.
Aktivitas wisata yang dapat dilakukan di air terjun Cihanyawar antara lain tracking, rekreasi/piknik, menikmati pemandangan dan fotografi

Aspek Khusus
Di Curug Cihanyawar belum banyak dikernbangkan fasilitas pendukung kegiatan wisata, adapun fasilitas pendukung yang tersedia berupa 5 buah shelter yang terletak ? 50 m dari air terjun dan tempat ibadah berupa musholla dan masjid yang terletak di pemukiman penduduk. Di sekitar objek wisata ini belum tersedia fasilitas akomodasi dan makan minum, namun pengunjung dapat tinggal di Hotel Ngamplang yang terletak di Jalan Raya Tasikmalaya dengan jarak ? 2,5 km dari pusat Kecamatan Cilawu. Fasilitas rumah makan terdekat dari lokasi objek ini adalah Rumah Makan Megawati yang terletak di Jalan Raya Cigarangsang No. 42, Kecamatan Cilawu.

Aksesibilitas
Untuk mencapai lokasi air terjun Cihanyawar dapat digunakan kendaraan pribadi atau angkutan kota rute terminal Guntur-Bojongloa dengan tarif Rp.2.000,- per orang dan menggunakan alat transportasi lain seperti microbus rute Garut-Singapama dengan tarif Rp.6.000,-per orang. Pencapaian ke lokasi Curug Cihanyawar dari akhir jalan akses, pengunjung dapat menggunakan ojeg dengan tarif Rp.1.500 - Rp.3.000,- per orang. Jalan menuju ke air terjun didukung oleh jenis jalan Kecamatan dengan lebar 2,5 m dan kondisi yang cukup baik.

Lapang Golf Ngamplang

Lingkungan Alam Fisik
Golf Course Flamboyan merupakan objek wisata buatan manusia yang berlokasi di Jalan Raya Tasikmalaya km 7, Desa Ngamplang Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut. Kepemilikan padang golf ini berada di tangan Oephankam, dan pengelolaanya diserahkan kepada Korem 02 Tarumanegara. Pada awalnya lapangan golf ini merupakan tanah bekas peninggalan Kolonial Belanda.
Luas keseluruhan area golf ini 27 ha, dengan area terbangun seluas 25 ha, dan area terbuka 2 ha. Kualitas lingkungan dengan dan bentang alamnya yang cukup baik..
Batas administrasi dari Golf Course Flamboyan ini adalah sebagai berikut:
Utara : Desa Ngamplang Sari
Barat : Desa Kolot
Selatan : Desa Pasanggrahan
Timur : Desa Sukanegla

Aktivitas wisata yang dapat dilakukan di kawasan ini pada umumnya berupa aktivitas olah raga. Aktivitas lainnya adalah bernostalgia yang umumnya dilakukan oleh wisatawan dari Belanda, mengingat lapangan golf ini dalam sejarahnya merupakan milik pemerintah Belanda.

Aspek Khusus
Lapangan Golf Flamboyan memiliki fasilitas pendukung berupa: . Gerbang masuk kawasan yang sedang dalam tahapan renovasl. . 2 buah toilet umum yang dilengkapi dengan ruang ganti.
. 13 buah shelter yang berada di setiap hole dan di depan kawasan . padang golf, 2 buah tapangan tennis, 1 buah lapangan bola volley . 1 buah tempat ibadah, 1 buah ruang tunggu
. Fasilitas akomodasi di Hotel Ngamplang.
Sarana lainnya yaitu berupa jalan menuju kawasan ini yang dapat dilalui kendaraan piibadi dengan lebar jalan 5 m dan berjarak 300 m. Untuk tempat parkir terdapat 2 buah parking lot dengan daya tampung sekitar 50 buah kendaraan pribadi yang kondisinya cukup baik dan permukaannya dilapisi aspal.

Aksesibilitas
Wisatawan yang akan mengunjungi golf course ini dapat mempergunakan kendaraan pribadi dari Garut mengambil rute ke arah Tasikmalaya dengan jarak tempuh kira-kira 30 menit, atau menggunakan kendaraan umum (angkot) Garut-Cilawu dengan harga Rp.1.500,- .Altematif lain dengan adalah menggunakan bus dari Bandung - Tasikmalaya dengan biaya Rp.12.000.-.

Situ BAgendit

Lingkungan Alam Fisik
Objek wisata Situ Bagendit terletak di desa Bagendit, Kecamatan Banyuresmi ini merupakan objek wisata alam berupa danau dengan batas administrasi disebelah utara berbatasan dengan Desa Banyuresmi, disebelah selatan berbatasan dengan Desa Cipicung, disebelah timur berbatasan dengan Desa Binakarya, dan disebelah barat berbatasan dengan Desa Sukamukti.

Aktivitas wisata yang dapat dilakukan di Situ Bagendit ini antara lain menikmati pemandangan, mengelilingi danau dengan menggunakan perahu atau rakit. Para pengunjung juga dapat melakukan kegiatan rekreasi keluarga, menikmati pemandangan serta kegiatan bersepeda air.

Objek wisata ini dikelola oleh Bapak Ajan Sobari dengan status kepemilikan berada di tangan pemerintah daerah yang kewenangannya dilimpahkan kepada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Garut dan pihak swasta yaitu Bapak Adang Kurnia. Berdasarkan perda no. 11 tahun 2001 harga masuk tiket ke kawasan ini Rp. 1.000/orang untuk dewasa dan Rp. 500/orang untuk anak-anak.

Aspek Khusus
Objek dan daya tarik wisata alam Situ Bagendit memiliki kualitas lingkungan, kebersihan dan bentang alam dalam kondisi yang baik. Bangunan-bangunan yang terdapat di kawasan, baik yang permanen maupun semi permanen, dalam kondisi terawat baik. Di kawasan ini terdapat pencemaran sampah dan vandalisme berupa coretan di bangunan dan pohon. Visabilitas di kawasan ini sedikit terhalang, tingkat kebisingan yang sedang dan terdapat rambu iklan.

Fasilitas yang tersedia di kawasan ini yaitu penyewaan 60 buah rakit dengan tarif Rp.25.000/15 menit, 11 buah sepeda air dengan tariff Rp.10.000/15 menit yang dalam kondisi yang baik. Terdapat pula beberapa bangku taman dan 6 buah shelter yang disewakan untuk pengunjung dengan harga Rp.3.000/jam. Terdapat juga kereta api mini dengan tarif Rp.2.000 dan kolam renang dikawasan Situ Bagendit ini. Suasana di kawasan objek wisata ini tergolong cukup nyaman dikarenakan pembangunannya sudah direncanakan dengan baik oleh dinas pariwisata namun masih juga terdapat kios liar dan pedagang kaki lima yang dengan sembarangan menggelar barang dagangan mereka sehingga tingkat visabilitas di kawasan tersebut menjadi sedikit terhalang.Objek dan daya tarik wisata Situ Bagendit ini beroperasi pukul 07.00-17.00. Kondisi bangunan yang terdapat di kawasan ini dalam kondisi yang baik dengan jenis material bangunan permanen dan semi permanen dalam tata ruang yang cukup baik dikarenakan pembangunan di kawasan Situ Bagendit ini sudah direncanakan dengan baik. Dikawasan objek dan daya tarik wisata Situ Bagendit ini kualitas lingkungan, kebersihan dan bentang alamnya dalam kondisi yang baik.di kawasan ini terdapat pencemaran sampah dan vandalisme berupa coretan di bangunan dan pohon yang disebabkan oleh pengunjung.Visabilitas di kawasan ini sedikit terhalang, tingkat kebisingan yang sedang dan sedikit terdapat rambu iklan.

Sumber daya listrik di kawasan ini berasal dari PLN dengan voltase 220 volt dan distribusi yang cukup. Sumber daya air bersih di kawasan ini berasal dari sumur dan PDAM dengan kualitas air yang jernih, rasa air yang tawar, dan bau air yang normal. Terkadang terdapat kendala pemanfaatan air di kawasan Situ Bagendit yaitu apabila musim kemarau air disekitarnya menyurut. Sistem pembuangan limbah di kawasan ini yaitu melalui septic tank, selokan dan melalui sistem irigasi. Kawasan wisata Situ Bagendit ini juga memiliki sistem komunikasi berupa telepondalam jumlah yang kurang memadai. Terdapat pula jalan setapa dikawasan Situ Bagendit ini yang panjangnya ?b 50m. di depan kawasan Situ Bagendit terdapat tempat parkir dengan luas 1400 m2 dengan daya tampung 30 bus, 60 kendaraan pribadi dan 180 kendaraan bermotor dalam kondisi yang cukup baik dengan lapisan permukaan berupa tanah, namun vegetasi peneduhnya kurang memadai. Terdapat sebuah pos tiket yang juga berfungsi sebagai pintu masuk dalam kondisi yang cukup baik.terdapat pula sebuah toilet umum dalam kondisi bangunan dan kebersihan yang cukup. Dikawasan ini terdapat taman bermain dengan vegetasi peneduh dan dalam kondisi yang cukup. Terdapat tempat ibadah berupa Mushola dan juga terdapat 10 buah tempat sampah dikawasan wisata Situ Bagendit.

Aksesibilitas
Jarak kawasan wisata Situ Bagendit ini dari pusat kota Garut yaitu 4 km. Terdapat angkutan umum berupa angkot jurusan Terminal Guntur-Kp.Mengger dan Garut-Limbangan dengan tarif Rp.1.500 dan ojeg dengan tariff Rp.2.000.Kualitas pemandangan dan tingkat keamanan sepanjang jalan di kawasan objek dan daya tarik wisata ini cukup baik.jumlah karyawan di objek dan daya tarik wisata Situ Bagendit ini yaitu 6 orang. Pengunjung yang berkunjung ke objek wisata ini perbulannya mencapai 400-600 orang. Pengunjug tersebut biasanya berasal dari Garut, Sukabumi, Tasikmalaya, Bogor,Bandung dan Jakarta.

Situ Cangkuang

Desa Cangkuang berasal dari nama sebuah pohon yang bernama pohon cangkuang (Pandanus Furcatus) yang banyak terdapat disekitar makam Embah Dalem Arif Muhammad. Konon menurut cerita masyarakat setempat, Embah Dalem Arif Muhammad dan teman-temannyalah yang membendung daerah ini sehingga terbentuklah sebuah danau yang dinamakan Situ Cangkuang. Embah Dalem Arif Muhammad berasal dari kerajaan Mataram dari Jawa Timur dia datang bersama rombongannya untuk menyerang VOC di Batavia dan menyebarkan agama islam, salah satunya adalah desa Cangkuang yang saat itu penduduknya telah menganut agama Hindu. Didesa tersebut terdapat sebuah candi Hindu yang telah dipugar yang dinamakan candi Cangkuang,. Meskipun penduduk didesa tersebut telah memeluk agama islam namun mereka masih menjalankan sebagian ajaran agama Hindu.

Cagar Budaya Candi Cangkuang yang dikelola oleh Pemda Kabupaten garut, khususnya Dinas Pariwisata Dan kebudayaan, sedangkan khusus untuk pemeliharaan Candi cangkuang itu sendiri dikelola oleh dinas kepurbakalaan yang berpusat di Serang, Banten memiliki luas kawasan keseluruhan 340,755 Ha. Situ dan candi Cangkuang terletak didesa Cangkuang,kecamatan Leles, Kabupaten Garut, Propinsi Jawa Barat yang memiliki batas Administrasi sebagai berikut :
Utara : desa Neglasari kecamatan Kadungora
Selatan : desa Margaluyu dan desa Sukarame kecamatan Leles
Timur : desa Karang Anyar dan desa Tambak Sari kecamatan Leuwigoong
Barat : desa Talagasari kecamatan Kadungora dan desa Leles Kecamatan Leles

Desa Cangkuang terletak diantara kota Bandung dan Garut yang berjarak ?2 km dari kecamatan Leles dan 17 km dari Garut atau 46 km dari Bandung. Kondisi lingkungan di Kawasan ini memiliki kualitas lingkungan yang baik, kebersihan yang cukup terjaga dan juga bentang alam yang baik. Tingkat Visabilitas di kawasan ini digolongkan cukup bebas dengan tingkat kebisingan yang rendah.

Sumber daya listrik untuk keperluan penerangan dikawasan ini berasal dari PLN yang alirannya diambil secara tidak langsung melalui salah satu rumah penduduk di kampong Cangkuang. Sumber air bersih dikawasan ini beraal dari sumur dan air danau dengan kualitas air yang jernih, rasa yang tawar dan bau air yang normal. Tidak terdapat sarana akomodasi di kawaan tersebut.dikawasan tersebut terdapat ?15 buah kios makanan dan cinderamata yang kondisinya cukup.untuk tempat parker di kawasan tersebut tersedia diseberang situ Cangkuang didekat pintu masuk dengan daya tampung ?25 kendaraan pribadi dengan kondisi yang baik dengan lapisan permukaan aspal.terdapat pula pos tiket dan pintu masuk didepan kawasan dengan kondisi yang cukup baik. Untuk memasuki kawasan ini pengunjung dikenai biaya masuk khusus untuk dewasa Rp.1.000 dan anak-anak Rp.500.

Fasilitas berupa toilet umum terdapat didalam kawasan dalam jumlah 6 buah dengan kondisi yang cukup. Terdapat pula 3 buah Shelter dengan kondisi yang kurang baik. Terdapat sebuah pusat informasi yang letaknya di sebuah museum yang terdapat didepan candi. Dikawasan tersebut terdapat sebuah mesjid adat kampong Pulo.Terdapat pula 15 buah tempat sampah dalam kondisi yang cukup. Selain itu terdapat rakit untuk menyeberang ke pulau Cangkuang dengan tarif Rp 2000/orang.

Untuk mencapai lokasi ini bisa ditempuh dengan naik kendaraan umum/ bus dari Bandung-Garut Rp ? Rp.7.000, dari garut meneju kecamatan Leles terdapat angkutan umum ( angkot ). Jalan menuju candi Cangkuang dari jalan raya berjarak 3 km dengan jalan beraspal, dapat dilalui dengan menggunakan kendaraan pribadi ataupun jalan kaki selama 30 menit atau naik kendaraan tradisional ( andong ) dengan biaya Rp 2000/orang.

Kegiatan wisata yang bias dilakukan di kawasan cagar budaya Candi Canngkuang yaitu, melihat pemandangan, memancing, berjalan-jalan, berziarah dan melakukan penelitian tentang kebudayaan.

Wisatawan yang biasanya datang bekunjung kekawasan tersebut kebanyakan wisatawan nusantara yangn berasal dari Garut, Bandung, Bogor dan Jakarta, namun ada juga wisatawan manca negara yang berasal dari Belanda, Jerman, Perancis dan Jepang. Rata-rata pengeluaran wisatawan yang berkunjung kekawasan tersebuut berkisar antara Rp 25.000 s/d Rp 50.000, dengan lama tinggal 3 - 6 jam. Wisatawan yang berkunjung rata-rata perbulan berkisar 3000 orang.

Flora dan fauna dominan terdapat dikawasan ini adalah teurep, beringin, randu, ayam dan kambing. Sedangkan flora dan fauna yang berbahaya adalah pohon renggas dan ular sawah.

Pola ruang daya tarik dikawasan ini letaknya terkonsentrasi pada suatu tempat, sedangkan pola pemilikan tanah dikawasan ini adalah tanah adapt dan juga tata guna tanah ialah tanah pemukiman, pertanian, perkebunan, pariwisata dan konservasi.

Kampung pulo

Kampung pulo merupakan suatu perkampungan yang terdapat di dalam pulau di tengah kawasan Situ Cangkuang. Kampung Pulo ini sendiri terletak di Desa Cangkuang, Kampung Cijakar, kecamatan Leles, Kabupaten Garut Propinsi Jawa Barat.
Adapun batas administrasi dari Kampung Pulo adalah sebagai berikut:
Utara : desa Neglasari kecamatan Kadungora
Selatan : desa Margaluyu dan desa Sukarame kecamatan Leles
Timur : desa Karang Anyar dan desa Tambak Sari kecamatan Leuwigoong
Barat : desa Talagasari kecamatan Kadungora dan desa Leles Kecamatan Leles

Menurut cerita rakyat, masyarakat Kampung Pulo dulunya beragama Hindhu, lauli Embah Dalem Muhammad singgah di daerah ini karena ia terpaksa mundur karema mengalami kekalahan pada penyerangan terhadap Belanda. Karena kekalahan ini Embah Dalem Arif Muhammad tidak mau kembali ke Mataram karena malu dan takut pada Sultan agung. Beliau mulai menyebarkan agama Islam pada masyarakat kampong Pulo. Embah Dalem Arif Muhammad beserta kawan-kawannya menetap di daerah Cangkuang yaitu Kampung Pulo. Sampai beliau wafat dan dimakamkan di kampumg Pulo. Beliau meninggalkan 6 orang anak Wanita dan satu orang pria. Oleh karena itu, dikampung pulo terdapat 6 buah rumah adat yang berjejer saling berhadapan masing- masing 3 buah rumah dikiri dan dikanan ditambah dengan sebuah mesjid. Jumlah dari rumah tersebut tidak boleh ditambah atau dikurangi serta yang berdiam di rumah tersebut tidak boleh lebih dari 6 kepala keluarga. Jika seorang anak sudah dewasa kemudian menikah maka paling lambat 2 minggu setelah itu harus meninggalkan rumah dan harus keluar dari lingkungan keenam rumah tersebut. Walaupun 100 % masyarakat kampong Pulo beragama Islam tetapi mereka juga tetap melaksanakan sebagian upacara ritual hindhu.


Keterangan Denah Komplek Rumah Adat Kampung Pulo :
1. Rumah Kuncen
2. Rumah Adat
3. Rumah Adat
4. Rumah Adat
5. Rumah Adat
6. Rumah Adat
7. Mesjid Kampung Pulo

Dalam adat istiadat Kampung Pulo terdapat beberapa ketentuan yang masih berlaku hingga sekarang yaitu :
  • Dalam berjiarah kemakam-makam harus mematuhi beberapa syarat yaitu berupa bara api, kemenyan, minyak wangi, bunga-bungaan dan serutu. Hal ini dipercaya untuk mendekatkan diri (pejiarah) kepada roh-roh para leluhur.

  • Dilarang berjiarah pada hari rabu, bahkan dulu penduduk sekitar tidak diperkennankan bekerja berat,begitu pula Embah Dalem Arif Muhammad tidak mau menerima tamu karena hari tersebut digunakan unutk mengajarkan agama. Karena menurut kepercayaan bila masyarakat melanggarnya maka timbul mala petaka bagi masyarakat tersebut.

  • Bentuk atap rumah selamanya harus mamanjang (jolopong)

  • Tidak boleh memukul Goong besar

  • Khusus di kampong pulo tidak boleh memelihara ternak besar berkaki empat seperti kambing, kerbau, sapi dan lain-lain.

  • Setiap tanggal 14 bulan Maullud mereka malaksanakan upacara adapt memandikan benda-benda pusaka seperti keris, batu aji, peluru dari batu yang dianggap bermakna dan mendapat berkah. Yang berhak menguasai rumah- rumah adapt adalah wanitadan diwariskan pula kepada anak perempuannya. Sedangkan bagi anak laki-laki yang sudah menikah harus meninggalkan kampong tersebut setelah 2 minggu.
Desa Cangkuang terletak diantara kota Bandung dan Garut yang berjarak +-2 km dari kecamatan Leles dan 17 km dari Garut atau 46 km dari Bandung. Kondisi lingkungan di Kawasan ini memiliki kualitas lingkungan yang baik, kebersihan yang cukup terjaga dan juga bentang alam yang baik. Tingkat Visabilitas di kawasan ini digolongkan cukup bebas dengan tingkat kebisingan yang rendah.

Sumber daya listrik untuk keperluan penerangan dikawasan ini berasal dari PLN yang alirannya diambil secara tidak langsung melalui salah satu rumah penduduk di kampong Cangkuang. Sumber air bersih dikawasan ini beraal dari sumur dan air danau dengan kualitas air yang jernih, rasa yang tawar dan bau air yang normal. Berhubung karena tidak boleh adanya bangunan lain yang dibangun di kampung pulo maka di kampong Pulo tersebut tidak terdapat fasilitas Wisata Lainnya.

Contoh Proposal

PENDAHULUAN

Saya pernah baca sebuah Blogs milik seorang warga Malaysia. Ia Menceritakan bagaimana Sheila on 7 Samson, Raja, Peterpen, Krisdayanti dan masih banyak lagi penyanyi dan grup Band asal Indonesia yang berjaya disana dan di puja-puja masyarakat sana Sheila on 7 di pertengahan tahun 90-an telah mencetak rekor tersendiri dengan menjual 200.000 lebih keping album di Malaysia. Sebuah angka fantastik untuk ukuran sana, konon Siti Nurhalisa-pun belum mampu mencapai rekor ini.

Perkembangan musik Indonesia memang sangat dinamis terutama di akhir tahun 90-an. Kesuksesan Sheila on7 sebagai group band yang berasal dari indilabel membuka mata para produser, bahwa para penyanyi Indie ini gak bisa di anggap sebelah mata. sebelum itu para produser musik selalu mencari posisi aman dengan hanya bermain-main di wilayah musik pop dengan penyanyi yang itu-itu juga (ini seperti nasib perfilman kita saat ini, yang selalu mencari wilayah aman dengan rame2 meniru tema film yang sudah laris duluan, secara gak sadar mereka sebenarnya sedang menggali kuburan buat mereka sendiri!)

Kembali ke Musik.Perkembangan musik indonesia terbagi dalam beherapa periode.era sebelum 70-an. era 70-an,era 80-an, era,90-an dan era-2000.

Kini, dipelosok-pelosok Desa pun perkembangan musik cukup pesat. Melihat peluang ini, saya berpikir bahwa ini akan menjadi satu peluang usaha yang besar. Maka dari itu saya berpikir untuk mendirikan sebuah tempat rental alat-alat band yang dipakai untuk latihan (use for training).

Garut, 7 Juni 2008

Samsul Ramdani A.

BAB I GAMBARAN UMUM USAHA

A. Riwayat Usaha

Usaha yang saya buat ini bergerak di bidang jasa, berupa jasa rental alat-alat band. Usaha ini diberi nama AUTO_MUSIC STUDIO. Usaha ini bisa dibilang usaha yang baru di daerah kami karena saya lah yang pertama membuatnya di daerah Cilawu ini. Dengan semangat yang membara, saya sangat berharap usaha ini akan berjalan dengan lancar dan disertai dengan animo masyarakat yang besar.

B. Visi Usaha

Kami selalu berkomitmen untuk selalu berkiprah di dunia musik dengan mengoptimalkan potensi yang ada, khususnya dikalangan remaja serta mengangkat nama besar band indie label khususnya di dearah Garut ini.

C. Misi Usaha

  1. Mengembangkan dan melakukan usaha melalui sebuah metode yang berkualitas yang didasari iman dan taqwa terhadap Tuhan YME
  2. Memberi pelatihan terhadap band indie yang menjadi member
  3. Selalu mengikuti perkembangan musik dalam ruang lingkup global

D. Tujuan Usaha

  1. Mengembangkan dan mengoptimalkan potensi dari Band Indie Garut agar selalu tetap eksis di dunia musik
  2. Selain untuk mendapatkan keuntugan pribadi berupa material, tapi juga saya ingin mendapat keuntungan berupa moral, karena musik telah menjadi bagian dari hidup saya.
  3. Menjaring Band Indie yang benar-benar siap untuk melaju di bidang musik da akan disalurkan ke beberapa dapur rekaman.

E. Jenis Produk yang diproduksi

Kami menyewakan peralatan band untuk dipakai latihan (use for training) dan memberikan pelatihan kepada band yang menjadi member.

BAB II ASPEK PRODUKSI

A. Lingkungan Usaha

Usaha ini didirikan di Jln. Genteng-Munjul Rt/Rw 10/01 Ds. Margalaksana Kec. Cilawu Kab. Garut.

B. Kondisi Pasar

Di daerah ini belum ada jenis usaha yag sama dengan usaha yang kami dirikan sehigga peluang pasar lebih besar apalagi di daerah ini banyak sekali Band indie dengan Kuantitas dan kemampuan daya beli yang tinggi.

C. Informasi Pesaing

Memang benar bahwa di daerah tempat berdirinya usaha ini belum terdapat pesaing. Tapi bila dilihat dalam ruang lingkup yang lebih luas lagi, dalam lingkup daerah Garut khususnya, dari hasil survey yang saya lakukan, terdapat kurang lebih 100-200 Studio Band dengan pelayanan dan kualitas yang berbeda-beda.

Dengan bermodal pengalaman, saya berani bersaing dengan para pengusaha yang yang lain karena melihat kondisi pasar, saya akan memberikan kualitas terbaik untuk studio saya ini tapi saya tidak aka memberika tarif yang tinggi untuk konsumen dikarenakan pertimbangan kondisi konsumen dan pasar.

D. Harga Jual

Saya mengenakan tarif untuk rental band ini dihitung per jam yaitu:

1 jam

Rp. 20.000,-

½ jam

Rp. 15.000,-

Paket 2 jam

Rp. 35.000,-

Paket 4 Jam

Rp. 65.000,-

Note :

1. Sewa stick drum : Rp. 2.500,-

2. Sewa Keyboard : Rp. 5.000,-/jam

3. Untuk Member, diberi potongan harga sebesar 20%. Biaya registrasi Rp. 20.000,- dan biaya perawatan dan pelatihan Rp. 50.000,-/bulan (2 kali pertemuan berupa pelatihan/les). Bagi band yang sudah menjadi member, akan diberi Member Card.

E. Promosi

Untuk promosi, kami akan menggunakan media famflet, iklan di radio, dan iklan di media cetak. Promosi melalui radio akan kami lakukan pada bulan ketiga.

Kami juga berencana untuk mengadakan festival musik dan disponsori langsung oleh Perusahaan kami. Hal ini kami lakukan sebagai media promosi secara langsung dan dapat dirasakan oleh konsumen. Dengan cara ini, diharapkan animo masyarakat akan lebih besar.

BAB III

A. Tempat Usaha

Saya menjadikan Garasi pribadi saya yang berukuran 5mx3m. Yang berada tepat disamping rumah saya (Jl. Genteng-Munjul Kp. Cimaung Rt/Rw 01/10 Ds. Margalaksana Kec. Cilawu Kab. Garut). Letaknya Strategis karena berada dipinggir jalan kabupaten dan mudah dijangkau dengan kendaraan maupun tidak.

B. Sarana dan Prasarana Produksi

Tempat rental band ini dilengkapi dengan AC, Sound System, Peredam Suara Dan Satu set peralatan Band lengkap dengan rincian sebagai berikut :

  1. Rhythm dan Melody Guitar Ibanez 2 buah
  2. Bass Guitar Yamaha
  3. Drum Set VP
  4. Cymbal set : Hihat 14 inch, Crash 16inch dan Ride 20 inch
  5. Keyboard Yamaha PSR 750
  6. Amply Lead Gitar Russel Rockr-80
  7. Amply Rhythm Heaven G-100
  8. Amply Keyboard RCH excellent Pro 500
  9. 3 Unit Efek Boss : Metalzone, Digital Delay, dan Equaliser.
  10. Microphone vocal, Kabel Canare Nomor 2, Jack mono dan Jack XLR
  11. Speaker Aktif dan mixer

C. Tenaga kerja

Saya hanya akan memakai 2 orang tenaga kerja untuk kasir dan 1 orang teknisi.

PETUGAS

URAIAN TUGAS

KETERAMPILAN YANG DIBUTUHKAN

JUMLAH PEKERJA YANG DIBUTUHKAN

Kasir

Bertanggung jawab pada bagian pembayaran.

Teliti, dan ramah terhadap konsumen

2 Orang

Teknisi

Membantu konsumen dalam proses setting Sound system

Memilki wawasan yang luas mengenai Sound system dan dapat mengatasi trouble shooting yang terjadi

1 Orang

Tapi untuk 4 bulan pertama, saya tidak aka menggunakan jasa pekerja dahulu. Saya akan menaganinya sendiri.

BAB IV ASPEK KEUANGAN

A. Biaya Persiapan

Hal-hal yang dibutuhkan dalam pendirian usaha ini adalah:

  • Peralatan band lengkap seperti yang telah tertera diatas
  • Renovasi Interior
  • Media promosi

Modal lain:

  • Uang tunai untuk membayar tagihan listrik
  • Uang tunai untuk kebutuhan tidak terduga

B. Biaya Investasi

Perkiraan-perkiraan mengenai kebutuhan-kebutuhan investasi :

1. Renovasi Interior Rp. 300.000,-

2. AC (air Conditioner) Rp. 1.500.000,-

3. Peralatan Band

  1. Rhythm dan Melody Guitar Ibanez 2 buah Rp. 1.400.000,-
  2. Bass Guitar Yamaha Rp. 1.100.000,-
  3. Drum Set VP Rp. 3.000.000,-
  4. Cymbal set Rp. 950.000,-
  5. Keyboard Yamaha PSR 750 Rp. 3.300.000,-
  6. Amply Lead Rp. 9.000.000,-
  7. 3 Unit Efek Boss Rp. 1.250.000,-
  8. Microphone vocal Rp. 100.000,-
  9. Kabel Canare Nomor 2 Rp. 50.000,-
  10. Jack mono dan Jack XLR Rp. 30.000,-
  11. Speaker Aktive Rp. 8.000.000,-
  12. Mixer Rp. 2.500.000,-

Jumlah Rp. 32.840.000,-

Harga diatas merupaka hasil survey lapangan dan melalui informasi yang ada di internet.

C. Sumber Dana

Saya menggunakan uang pribadi saya. Saya memiliki tabungan pribadi sebesar Rp. 50.000.000,-. Saya berpikir, tanpa menggunkan pinjaman, keuntungan yang didapat akan lebih besar karena tidak perlu mengeluarkan biaya untuk membayar pinjaman.

D. Persaingan Harga

Secara fakta, tarif sewa alat band pada umumnya adalah sebesar Rp. 20.000,-/jam s/d Rp. 25.000,-/jam (wilayah Garut) tanpa termasuk sewa keyboard (dengan alasan tidak memiliki keyboard atau sewa keyboard terpisah). Dari hasil survei yang saya lakukan, ternyata kebanyakan studio band yang ada mengeluarkan tarif per jam tanpa memberi tarif paket (PAKET HEMAT). Jadi, tarif tersebut diakumulasi tiap jamnya. Selain daripada itu, tidak ada program member. Jadi stastus semua konsumen disamakan.

Melihat kondisi persaingan pasar seperti itu, maka saya berpikir ulang. Saya mengeakan tarif Rp. 20.000,-/jam. Lalu saya membuat program PAKET HEMAT dengan tarif Rp. 35.000/paket hemat 2 jam dan Rp. 65.000,-/paket hemat 4 jam. Selain itu, saya juga memberikan program member, untuk konsumen yang menjadi member, akan diberi potongan harga sebesar 20% dan akan diberi pelatihan.

Oleh karena itu, saya yakin dengan menerapkan harga seperti diatas, animo untuk usaha saya ini akan lebih besar daripada studio yang lain.

E. Proyeksi Pendapatan Yang Diperoleh

Perkiraan Pendapatan yang diperoleh selama 6 bulan tanpa pemotongan (kotor) adalah sebagai berikut :


MEI

JUNI

JULI

AGS

SEP

OKT

Jam penggunaan perbulan

240

240

300

300

330

330

Tarif per jam

20000

20000

20000

20000

20000

20000

Sewa Keyboard

5000

5000

5000

5000

5000

5000

Iuran member

2 x 50.000

2 x 50.000

5 x 50.000

5 x 50.000

10 x 50.000

10 x 50.000

Nilai penjualan bulanan (Rp 000)

6.100

6.100

7.750

7.750

8.750

8.750

F. Proyeksi Aliran Kas

Berikut adalah aliran kas selama 6 bulan :

(Satuan hitung Rp. 1.000)



APR

MEI

JUNI

JULI

AGS

SEP

OKT

Uang Masuk

Kas pad awal tahun

50.000

16.410

22.250

27.780

35.520

42.770

50.750

Uang sewa latihan


6.100

6.100

7.750

7.750

8.750

8.750

Registrasi member


40


60


100


Lain-lain









Jumlah uang masuk

50.000

22.550

28.350

35.590

43.070

51.620

59.500

U a n g K e l u a r

Upah karyawan






600

600

Promosi

200

200

500

200

200

200

200

Ijin usaha

500







Pembelian

32.540







Renovasi

300







Perawatan


20

20

20

20

20

20

Iuran listrik

50

50

50

50

50

50

50

Asuransi Sosial


30



30



Jumlah uang keluar

33.590

300

570

270

300

870

870

Kas di akhir bulan

16.410

22.250

27.780

35.320

42.770

50.750

58.630

Ini hanyalah proyeksi aliran kas dengan berbagai kemungkinan

G. Evaluasi Keuangan

Dari hasil proyeksi aliran kas diatas, ternyata Pengembalian Modal dapat dilakukan hanya dalam waktu 6 bulan. Bahkan bukan hanya modal yang kembali, saya juga akan mendapatkan kas yang lebih. Dan ini akan saya gunakan untuk memaksimalkan lagi usaha saya. Dan saya juga berniat menambah alat band dan membangun lagi studio baru.

BAB V KESIMPULAN

Dari awal mula saya memikirkan untuk usaha ini, saya sudah optimis bahwa usaha saya ini akan berhasil Karena saya sudah melihat semua kemungkinan yang ada. Dan ternyata terbukti dari perhitungan proyeksi aliran kas diatas, 75% usaha saya akan berhasil.

Tapi, saya tidak takabur. Semua ada pada kekuasaan Allah SWT. Saya akan terus berusaha dan berdoa untuk mendapat hasil yang maksimal. Hasil yang saya dapatkan nantinya adalah hasil terbesar yang telah saya lakukan karena saya juga menjalaninya dengan sungguh-sungguh.

Karena itu, saya berkesimpulan bahwa usaha yang akan saya dirikan ini layak untuk didirikan dan layak untuk diikuti lagi oleh khalayak banyak karena berpotensi dan menguntungkan.